Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Haul ke-69 KH Wahid Hasyim, Puan: Ulama Pemikir-Pejuang Sahabat Bung Karno

Rabu, 20 April 2022 – 06:40 WIB
Haul ke-69 KH Wahid Hasyim, Puan: Ulama Pemikir-Pejuang Sahabat Bung Karno - JPNN.COM
Ketua DPR Puan Maharani. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pada tanggal 19 April 2022 bertepatan dengan haul ke-69 ulama besar yang juga tokoh nasional KH Abdul Wahid Hasyim.

Dia wafat karena kecelakaan di daerah Cimahi saat hendak menuju Sumedang, Jawa Barat pada 19 April 1953. Saat itu, Kiai Wahid Hasyim menghadiri harlah Nahdlatul Ulama di Sumedang.

Ketua DPR Puan Maharani melihat sosok ayah dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu sebagai salah satu ulama pemikir-pejuang yang bersama Bung Karno turut dalam proses kemerdekaan Indonesia.

“Peran KH Abdul Wahid Hasyim dalam menyiapkan kemerdekaan Indonesia sangat penting karena beliau mengikuti seluruh proses persidangan menuju Indonesia merdeka. Bersama kakek saya Bung Karno, dan sejumlah tokoh kemerdekaan lainnya, beliau turut andil dalam menjaga Indonesia dari upaya pihak-pihak yang menimbulkan perpecahan," kata Puan Maharani, Selasa (19/4/2022).

Menurut Puan, putra dari pendiri NU KH Hasyim Asy'ari itu memang salah satu tokoh Islam yang menjelang kemerdekaan pada tahun 1945, terlibat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat. Juga anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang diketuai Soekarno.

Bahkan, kata Puan, kedekatan Bung Karno dan KH Wahid Hasyim, tidak hanya pada saat mempersiapkan kemerdekaan.

"Beliau-beliau ini kemudian juga bahu-membahu setelah Indonesia Merdeka. Saat Bung Karno menjadi Presiden, KH Wahid Hasyim menjadi salah satu menterinya, yaitu menteri agama,” terang Puan.

Perempuan yang pertama menjadi Ketua DPR RI ini juga mengungkapkan bahwa kebersamaan Bung Karno dan KH Wahid Hasyim bisa dilihat dari peran keduanya saat akan membangun Istiqlal, masjid terbesar di Indonesia.

Puan Maharani melihat sosok ayah dari Gus Dur itu sebagai salah satu ulama pemikir-pejuang yang bersama Bung Karno dalam proses kemerdekaan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News