Hayati Misteri Paskah Melalui Kain Kafan
jpnn.com - SURABAYA - Bagi umat kristiani, Paskah -sengsara, wafat, dan kebangkitan Yesus- merupakan inti keimanan. Itulah yang ingin ditekankan lagi lewat pameran replika Kain Kafan Turin, yang dipercaya sebagai kain kafan Yesus, di Gereja Katolik Gembala yang Baik kemarin (6/4).
Ruang pameran yang berada di lantai 2 kompleks gereja ditata sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa menikmati pameran secara sistematis. Mulai areal sejarah, penelitian, hingga area kitab suci.
Di bagian pertama, pengunjung diajak berkeliling mengikuti perjalanan kain kafan, mulai Jerusalem (makam Yesus) sampai Torino, Italia, tempat penyimpanan kain kafan sekarang.
Pada bagian kedua, pengunjung diajak melihat pembuktian ilmiah kain kafan itu. ''Para peneliti dari 30 disiplin ilmu turun tangan,'' kata Aurelia Yoanita D.P. Dia adalah anggota Pasionis Awam, tarekat yang memang menghayati kisah sengsara Yesus.
Kain Kafan Turin memang merupakan benda arkeologis yang cukup unik. Kain panjang itu menyimpan gambar negatif sosok seorang pria yang baru saja mengalami siksaan hebat di kayu salib. Yang aneh, bagaimana struktur anatomi sempurna itu bisa tercetak di kain. Aurelia menuturkan, para ahli belum bisa menemukan radiasi yang mengakibatkan gambar tersebut muncul pada Kain Kafan Turin.
Gereja Katolik sendiri tidak pernah menyebut Kain Kafan Turin sebagai pembungkus jenazah Yesus. Yang disebut gereja adalah sosok si Manusia Kain Kafan (sebutan untuk sosok misterius itu) membantu umat untuk menghayati kisah sengsara Yesus.
Pameran yang berlangsung selama delapan hari, 5-12 April, itu dilaksanakan dalam dua sif. "Bila tidak sibuk, pengunjung bisa datang pada pukul 08.00-12.00. Yang bekerja bisa datang pukul 16.00-20.00," katanya. (bir/dos/mas)