Hayoo...Ketahuan, Berdua Ngamar di Hotel tapi Alamat di KTP Beda
jpnn.com - PONTIANAK - Petugas dari Direktorat Sabhara Polda Kalbar menjaring empat pasangan bukan suami istri saat merazia sejumlah hotel atau penginapan kelas melati di kawasan Kota Pontianak, Rabu (2/9) pukul 22.00.
“Untuk razia malam ini, kita mengunjungi empat sasaran. Pertama Hotel Benua Mas (BM) di daerah Siantan. Di hotel itu ada tiga pasangan yang bukan suami istri, namun dalam satu kamar kita gelandang. Kemudian kita beralih ke Hotel Aroma Inn di Jalan Veteran dan Grand Hotel Jalan Gajah Mada, di sana kita nihil, tidak ada pasanagan yang terjaring. Terakhir di Hotel Duta Inn di Jalan Teuku Umar, Kompleks Pontianak Mall, ada satu pasangan yang kita angkut,” kata AKBP Hotma Victor Sihombing, Wakil Direktur Sabhara Polda Kalbar usai memimpin razia.
Pasangan yang terjaring ini digiring ke Mako Dit Sabhara Polda Kalbar untuk didata dan diinapkan semalam.
Esok paginya mereka mengikuti sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring) di Pengadilan Negeri (PN) Pontianak. Para pasangan yang terjaring ini akan didenda mulai Rp300 ribu hingga Rp1 juta. Hakim PN yang akan menentukan besaran dendanya dengan harapan bisa membuat efek jera.
“Mereka yang terjaring ini, jika dilihat dari KTP-nya sudah jelas bukan pasangan suami istri. Karena status dan alamatnya berbeda. Sehingga kita bawa ke Mako untuk diperdalam pemeriksaannya,” tegas Hotma.
Dalam upaya penertiban ini, sekitar 30 personil polisi diturunkan untuk melakukan pemeriksaan setiap kamar hotel. Berbagai upaya pun dilakukan agar penghuni kamar hotel membuka pintu, karena kebanyakan penghuni yang enggan membukakan pintu. Tak hanya itu, salah satu managemen di hotel yang disambangi itu, sempat memprotes seakan tidak terima dengan kegiatan razia.
Menurut Hotma, kegiatan razia yang dilakukan ini dalam rangka menciptakan cipta kondisi menjelang pelaksanaan Pemilukada di sejumlah kabupaten di Kalbar.
“Ini juga tugas rutin kita, menciptakan situasi kondusif di Kota Pontianak khususnya. Jadi kami menekankan untuk managemen hotel, agar bisa kooperatif dalam pelaksanaannya mendukung tugas kita. Yang terjaring itu melakukan penolakan saat digiring, ya saya rasa itu manusiawilah karena merasa malu,” katanya. (oxa)