Heboh, Kantor dan Rumah Dinas Risma Diteror Bom
Asisten I Sekkota Surabaya Yayuk Eko Agustin mengatakan bahwa penelepon bernama Helmi itu menghubungi kantor pemkot yang diterima oleh staf piket di Bagian Umum dan Protokol bernama Riaman.
“Begitu dapat telepon itu, kami langsung meneruskan kabar ancaman bom ini ke pihak kepolisian. Alasan pengancam adalah mereka ingin agar Dolly yang sudah ditutup pemkot itu dibuka lagi,” terang Yayuk.
Kapolsek Genteng Kompol Danny Yulianto mengatakan bahwa pihaknya langsung melakukan tindakan usai mendapat laporan dari pemkot dengan bekerja sama tim gegana dari Polda dan Polrestabes Surabaya untuk melakukan penyisiran.
“Tim langsung melakukan strerilisasi dan penyisiran. Alhamdulillah tidak ditemukan bahan-bahan mencurigakan yang bisa diduga bom,” ujarnya.
Namun demikian, Danny menyebutkan bahwa pihaknya tetap meningkatkan kesiagaan di lokasi yang mendapat ancaman.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu panik secara berlebihan dengan ancaman bom.
“Langkah antisipatif juga sudah kami lakukan dengan melakukan pengamanan sesuai prosedur. Kami juga meminta agar warga masyarakat yang mendapatkan info apapun untuk segera melapor ke polisi,” kata Danny.
Terkait keberadaan penelepon gelap, Danny menjelaskan bahwa tim dari kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pendalaman.