Heboh Kasus Akidi Tio, Komisi III Minta Aparat Berhati-hati Merespons Bantuan Berjumlah Fantastis
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar Sari Yuliati meminta kepada para pejabat lebih hati-hati terhadap orang yang hendak menyumbang dalam jumlah fantastis.
Hal itu disampaikan Sari merespons rencanan sumbangan pengusaha Akidi Tio sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 yang diserahkan lewat Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri.
“Untuk sumbangan dengan nilai yang amat fantastis seperti itu, Kapolda juga bisa meminta bantuan PPATK untuk melacak dana tersebut sebelum mengumumkannya ke publik,” kata Sari, Kamis (5/8).
Sari menyayangkan Polda Sumsel yang langsung mengumumkan rencana sumbangan itu tanpa mengecek kebenarannya. Menurutnya, sifat hati--hati harusnya melekat di institusi Polri.
“Sikap kehati-hatian seperti itu seharusnya melekat pada institusi Polri yang terbiasa melakukan cek dan ricek, konfirmasi serta verifikasi dalam menangani suatu perkara," ujarnya.
Belakangan ternyata uang tersebut tak juga cair. Hingga saat ini Polda Sumsel masih menyelidiki misteri keberadaan uang tersebut.
Politikus Golkar itu mengingatkan kehati-hatian sangat diperlukan agar tidak muncul kegaduhan yang tidak perlu. Saat ini, kata Sari, Polda Sumsel yang justru mendapat sorotan.
“Apalagi, pihak penyumbang sudah meninggal tahun 2009. Dari fakta itu mestinya polisi bertanya, mengapa sumbangan baru disampaikan 11 tahun setelah pemilik uang meninggal?” katanya. (dil/jpnn)