Heboh Napi Tewas Gantung Diri di Lapas Pematangsiantar
“Biasanya kami lihat warga binaan membawa sarung pas ngambil wudhu. Dia (Assbullah) lama di dalam, makanya di dobrak,” kata salah seorang pegawai Lapas yang ditemui di Inslasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih.
Keterangan dari seorang pria yang mengaku sebagai keluarga Assbullah, pria yang divonis 7 tahun oleh Pengadilan Negeri Simalungun itu memiliki dua orang anak. Salah seorang anaknya berada di Kota Padang.
Sementara ibu dari anak-anaknya saat ini tengah berada di Malaysia yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Keduanya sudah tidak berstatus suami-istri.
“Anaknya ada dua, satu di Padang sama di Siantar ini. Kalau istrinya di Malaysia kerja. Sudah cerai,” ucap pria yang mengenakan jersey tim sepak bola ini.
Jenazah Assbullah terbujur kaku di ruang autopsi RSUD. Wajahnya pucat dan kulit mulai menghitam. Bekas jeratan tali terlihat di leher.
Atas permintaan keluarga, jenazah akan segera dibawa ke rumah duka. Sementara pihak dokter forensik tidak melakukan visum maupum autopsi terhadap tubuh jenazah.
“Tidak usah pak. Gimana lah biar cepat, karna kasihan juga jenazahnya disini. Nanti akan langsung kita makamkan,” ucap seorang pria yang mengaku abang dari Assbullah, saat berdiskusi dengan pihak Lapas, Polres Simalungiun dan tim dokter forensik RSUD.
Kalapas Klas IIA Pematangsiantar M Sukardi Sianturi BcIP MH membenarkan adanya penemuan seorang warga binaan yang tergantung di kamar mandi masjid di dalam Lapas.