Heboh Serangan Corona ke HM Sampoerna Surabaya, Perkembangan 2 April Hingga 1 Mei
jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya membantah terlambat menangani penanganan virus corona COVID-19 yang menyerang ratusan karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna Tbk di Rungkut, Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"Pemerintah kota tidak pernah terlambat. Ibu gubernur (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa) tidak benar," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser saat menggelar jumpa pers di Balai Surabaya, Sabtu.
Pernyataan tersebut merespons komentar Gubernur Jawa Timur di media massa bahwa ada dugaan keterlambatan penanganan COVID-19, sehingga ratusan pegawai pabrik tertular virus.
Menurut Khofifah, manajemen Sampoerna sudah melaporkan adanya dua karyawan positif COVID-19 ke Dinas Kesehatan Surabaya pada 14 April 2020.
Namun hal itu tidak segera ditindaklanjuti dengan melapor ke Tim Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur.
Fikser mengatakan, Pemkot Surabaya selalu serius dan cepat dalam mendapatkan semua informasi yang berkembang terkait dengan penyebaran COVID-19, termasuk kasus COVID-19 pada karyawan PT HM Sampoerna.
Bahkan, lanjut dia, Pemkot Surabaya yang memanggil pihak perusahaan untuk mendorong agar semua karyawannya dilakukan rapid test secara masif.
Fikser menjelaskan awal mulanya salah satu karyawan Sampoerna pada 2 April mengaku sakit dan berobat ke klinik perusahaan.