Heboh Siswa Kelas V SD Hampir Setiap Hari Hajar Temannya
”Setelah saya konfirmasi memang benar kejadian itu. Anak itu sudah pindah sekolah empat kali, mulai dari Desa Tumbang Gagu, Sungai Puring, Satuan Permukiman (SP) 4, dan terakhir kejadian di Tumbang Kalang. Permasalahannya juga sama, sering memukul temannya,” ungkap Berdikari, Rabu (4/10).
Permasalahan tersebut sempat diperkarakan orangtua An, siswa yang dipukuli Ad, ke Polsek Antang Kalang. Namun, sudah diselesaikan dengan uang Rp 5 juta rupiah sebagai kompensasi tuntutan untuk biaya berobat sang anak.
”Sekarang (masalah) sudah selesai. Iya, anak itu tetap tidak diterima pihak sekolah, artinya dikembalikan kepada orangtuanya agar membina dan menasihati sang anak. Karena dari guru sudah tak sanggup lagi,” jelasnya.
Semasa bersekolah, Ad tidak tinggal bersama kedua orangtuanya, melainkan bersama keluarga ortunya. Ayahnya yang bekerja sebagai penambang emas, dan jarang bersama anaknya.
”Kami juga binggung jadinya, tidak ada sekolah yang mau menerimanya,” keluh Berdikari.
Perilaku Ad dinilai sulit diubah tanpa dukungan penuh dari orangtuanya. Masa depannya tak akan terjamin jika dia hanya bersekolah sampai kelas V SD saja.
Berdikari menceritakan, kerapkali Ad ketahuan memukul temannya. Ketika ditanyakan gurunya siapa yang memukul bocah ini, dengan tegas dia menjawab, ”Aku yang memukul.” Dia seperti anak yang tidak merasa bersalah.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kotim Bima Ekawardhana menjelaskan, pihaknya belum mengetahui kejadian yang sebenarnya. Sebab belum ada laporan dari UPT Disdik Antang Kalang.