Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Heboh Telur Diduga Palsu, Direbus Malah Kenyal

Sabtu, 21 Oktober 2017 – 06:20 WIB
Heboh Telur Diduga Palsu, Direbus Malah Kenyal - JPNN.COM
Telur. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Namun, ia tak mengetahui pasti berapa banyak jumlahnya. "Sudah sempat dimakan sama anak saya telurnya pas sarapan," sebutnya.

Menurutnya, apabila dilihat secara fisik sebelum diolah, tekstur telur yag diduga mengandung plastik dan karet tak jauh berbeda dengan umumnya.

Akan tetapi, apabila sudah diolah atau direbus dan didiamkan beberapa jam, maka akan tampak hasil yang berbeda.

"Saya berharap jangan sampai beredar luas, karena sungguh berbahaya apabila dimakan oleh anak-anak bahkan balita. Untuk itu, dimohon kepada pihak berwenang dapat menyelidiki kebenaran kandungan dari telur tersebut," tukasnya.

Menyikapi temuan telur diduga mengandung plastic atau karet ini, Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan langsung bergerak mencari kebenaran informasi tersebut.

Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan langsung mendatangi rumah Normansyah. Bahkan, petugas Dinas Ketahanan Pangan Medan juga sudah mengambil sampel telur itu untuk diperiksa di laboratorium.

"Pengakuannya, telur itu dia beli dari Pasar Sembada pada 15 Oktober lalu. Selanjutnya, telur itu sebagian dia rebus. Sebagian lagi disimpan di kulkas. Kemudian telur yang direbus itu diberinya untuk makanan burung. Besok paginya, dilihatnya tidak mau burungnya makan dan telurnya agak mengeras. Sementara telur yang di kulkas tidak ada masalah, bagus," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos.

Menyikapi ini, Muslim mengaku tidak begitu yakin kalau telur itu berbahan plastik atau sintetis. Terlebih jika dilihat dari sisi ekonominya, harga produksi telur plastik pasti lebih mahal dari harga jual telur itu di pasaran.

Muslim tidak begitu yakin kalau telur itu berbahan plastik atau sintetis. Alasannya, harga produksi telur plastik pasti lebih mahal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News