Heboh, Tukar Haji dan Peci Anggota DPD RI dan DPR Filipina
jpnn.com, MANILA - Ada kejadian unik ketika delegasi Badan Kerja Sama (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) bertemu para anggota Komite Luar Negeri dan Komite Hubungan Antarparlemen dan Diplomasi House of the Representatives (semacam DPR) di Filipina pada Rabu lalu (9/8).
Para anggota DPR Filipina memberikan berbagai pertanyaan yang tergolong sulit dalam pertemuan tersebut. Mulai dari isu terorisme, tenaga kerja, obat-obatan terlarang, hingga kebijakan perikanan Indonesia.
Salah seorang penanya yang cukup bersemangat adalah Aniceto “John” Bertiz III. Politikus dari Party List ACTS OFW itu meminta dukungan DPD RI untuk mendorong legislasi guna melindungi investasi perikanan Filipina di Manado dan Bitung.
Setelah pertemuan selesai, Aniceto Burtiz yang pernah menjadi tenaga kerja Filipina di Timur Tengah, berbincang dengan beberapa anggota delegasi BKSP DPD RI. Suasananya sangat cair sampai-sampai Aniceto Burtiz membuka baju tradisional Filipina yang digunakannya dan memberikannya kepada H. Abu Bakar Jamalia, anggota DPD RI dari Jambi.
Spontan, tindakan Aniceto tersebut mengundang tawa. Prof Dr. Dailami Firdaus (anggota DPD RI dapil Jakarta), dr. Delis Julkarson Hehi (Sulawesi Tengah) dan Pendeta Carles Simare-mare (Papua) pun tertawa lebar.
“Saya terkejut. Itu spontan, dia (Aniceto, red) membuka kemeja barong dan meminta saya memakainya,” ujar Abu Bakar.
Sebagai gantinya, Abu Bakar memberikan pecinya kepada Aniceto. Selanjutnya mereka berfoto berdua dan diabadikan oleh anggota DPD RI dari NTT, Adrianus Garu.
Dalam mengembangkan hubungan parlemen, para anggota DPD memang dituntut untuk mampu membangun suasana yang cair guna membangun dialog tentang berbagai isu yang mungkin sulit untuk dibicarakan. Delegasi BKSP DPD RI berada di Filipina dari tanggal 8-10 Agustus 2017 dan mengunjungi senat, DPR, Asian Development Bank (ADB) dan Phillipine Nurse Association (PNA).(adv/jpnn)