Helikopter Nahas Basarnas Buatan 2015 dan Baru 600 Jam Terbang
jpnn.com, JAKARTA - Sebuah helikopter milik Badan SAR Nasional (Basarnas) mengalami kecelakaan di kawasan Gunung Butak di Desa Canggal Bulu, Kecamatan Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (2/7). Kini Basarnas mengirimkan tim rescue untuk mengecek lokasi kecelakaan helikopter bernomor HR-3602 itu.
Direktur Sarana dan Prasarana Basarnas Marsekal Pertama TNI Wahyu AD mengatakan, helikopter yang jatuh itu berisi delapan orang. "Empat kru dan empat tim resque," katanya kantornya, Minggu (2/7).
Wahyu menjelaskan, helikopter itu berangkat dari Semarang. Tujuannya adalah melakukan evakuasi korban letusan kawah di Dieng, Banjarnegara.
"Dapat kabar itu, kami langsung kirim dari Semarang untuk berangkat. Tujuan evakuasi sesuai permintaan," sambung dia.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, helikopter yang mengalami kecelakaan sebenarnya tergolong baru. Bahkan, jam terbangnya
"Baru, dari tahun 2015 belum sampai 600 jam. Itu (helikopter) jenis dopan buatan PT DI (Dirgantara Indonesia, red)," tambahnya.
Wahyu menambahkan, tim yang dikirim sedang dalam perjalanan. Sehingga belum bisa diketahui pasti bagaiamana situasi di lapangan.
"Sampai saat ini kami masih belum mengetahui karena tim rescue kami sedang bergerak menuju ke sana," tuturnya.