Helikopter Nahas Itu Bertugas Mengamankan Kunjungan Jokowi
jpnn.com - JOGJAKARTA - Sekitar lima jam setelah insiden jatuhnya helikopter di RT 1, RW 1, Dusun Kowang, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Jogjakarta, TNI-AD mengeluarkan pernyataan resmi. Diwakili Kadispenad Brigjen TNI M. Sabrar Fadhilah, TNI mengungkap kronologi jatuhnya heli.
Menurut Sabrar, pada pukul 15.00, heli melakukan start engine. Kemudian, pukul 15.06 heli terbang dari Bandara Adi Soemarmo, Solo, menuju Bandara Adisutjipto, Jogjakarta. Selanjutnya, pukul 15.16 heli mengalami trouble dan lost contact. Tak lama kemudian, heli jatuh dan menimpa rumah warga.
Heli melaksanakan misi bawah kendali operasi (BKO) untuk panglima Kodam lV/Diponegoro. Selanjutnya, heli digunakan sebagai komando dan pengendalian (kodal) oleh Pangdam. Bisa juga untuk pengamanan hari raya.
Helikopter jenis Bell 205 milik TNI-AD sejatinya digunakan personel yang bertugas mengamankan kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Jogjakarta pagi ini. Rencananya Jokowi mengadakan open house di Istana Gedung Agung, Jogjakarta, pukul 10.00. Kemudian, kembali ke Jakarta siang harinya.
Helikopter tersebut take off dari Solo, Jawa Tengah, menuju Jogja dalam rangka simulasi pengamanan RI-1.
Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi mengatakan, helikopter itu merupakan sarana komando dan pengendalian dalam rangka pengamanan RI-1 ke Jogjakarta hari ini. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) untuk evaluasi lebih jauh tentang penyebab jatuhnya helikopter.
"Ada di bawah tanggung jawab saya sebagai Pangdam. Helikopter tersebut melakukan kontinjensi dalam rangka komando dan pengendalian untuk pengamanan kunjungan presiden ke Jogja. Besok (hari ini, Red) saya datang dengan jalur darat," jelasnya. (bhn/ila/lum/idr/gun/c10/kim)