Hendak ke Toko Emas, Satu Keluarga Tertabrak KA
jpnn.com, TEGAL - Mobil yang ditumpangi satu keluarga ditabrak kereta api (KA) Kamandaka di perlintasan tanpa palang pintu Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jateng.
Sebelum mengalami kecelakaan pada 29 Juni 2018 yang mengakibatkan satu orang tewas dan dua luka-luka itu, mereka berencana ke toko emas.
Salah satu tetangga korban yang mendatangi RS DKT Pagongan, Tuminem, mengatakan, korban yang terdiri dari suami Muhamad Ghofir (37), istri Suhesti Fianawati (35), dan anak Kaila (3) berencana pergi ke toko emas untuk memperbaiki gelang.
"Mereka baru keluar dari rumah, mau ke toko emas memperbaiki gelang anaknya yang patah," ungkap Tumimen, menirukan penuturan Suhesti, kemarin.
Menurut Tuminem, Suhesti mengalami luka di bagian kepala dan tangan. Sempat dibawa ke RS DKP Pagongan, ia kemudian dirujuk ke RSUD Kardinah Kota Tegal. "Tadi istrinya masih sadar. Kalau anaknya lukanya tidak terlalu tahu karena dibawa ke (RS) Kardinah," ujarnya.
Sementara sang suami yang tewas di lokasi kejadian jenazahnya dibawa ke RSUD Kardinah. Keluarga tersebut tinggal di RT 3 RW 2 Pagongan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Sejumlah keluarga dan tetangga korban terlihat mendatangi RS DKT Pagongan untuk melihat kondisi korban.
Sebelumnya diberitakan, sebuah mobil tertabrak kereta api (KA) Kamandaka di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Pepedan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, Kamis (28/6). Satu orang tewas, dan dua lainnya luka-luka.
Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Bermula saat mobil Nissan Grand Livina H 9268 JQ tengah melintasi rel dari arah barat. Di saat bersamaan, dari arah selatan melaju kencang KA Kamandaka jurusan Purwokerto-Semarang. Sontak mobil berwarna hitam itu langsung tertabrak dan terseret hingga sekitar 10 meter.