Heran KPK dan ICW Selalu Ribut soal Rekening Gendut
Terkait Momentum Jelang Pergantian Kapolrijpnn.com - JAKARTA - Pengamat kepolisian dari Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengaku heran dengan isu rekening gendut yang selalu mencuat jelang pergantian Kapolri. Secara khusus, Ketua Presidium IPW itu menyebut aktivis dari Indonesia Corruption Watch (ICW) yang selalu meributkan masalah rekening gendut perwira kepolisian saat Polri hendak mengalami pergantian kepemimpinan.
"Selalu saja ketika mau ada pemilihan Kapolri, isu rekening gendut ini diungkapkan lagi oleh KPK maupun ICW. Apa maksud mereka saya tidak paham,” ujar Neta kepada wartawan di Jakarta, Minggu (11/1).
Menurutnya, KPK seharusnya berkoordinasi dengan Polri untuk pemberantasan korupsi. Sayangnya, Neta justru melihat KPK menjadikan Polri seolah-olah musuh abadi dengan selalu melontarkan isu-isu yang tidak jelas.
Neta menyebut langkah KPK dan ICW yang selalu mengungkit kasus rekening gendut tak lebih hanya untuk membunuh karakter para perwira tinggi kepolisian. Karenanya, mantan wartawan itu menganggap langkah KPK lebih kental aroma politiknya.
“Kalau memang punya bukti, KPK pasti tidak akan tinggal diam. Tapi sampai sekarang, jangankan menangkap memeriksa pun tidak pernah. KPK hanya bisa melontarkan isu-isu bahwa akan bongkar rekening gendut. Itu mereka lakukan sudah sejak tahun 2010.Apa mereka tidak capek? Masyarakat saja pasti lelah melihat aksi KPK yang seperti ini," jelasnya.
Dia pun meminta KPK untuk introspeksi ke dalam dan tidak melulu melontarkan isu-isu yang membuat lembaga lain gerah. KPK sendiri tidak pernah menanggapi isu-isu seputar pimpinannya. Dia pun mencontohkan isu mengenai keterlibatan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto dalam berbagai kasus seperti dugaan rekayasa saksi dalam sidang sengketa Pilkada Kotawaringin Barat maupun menjadi pengacara Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terkait pengucuran dana bailout untuk Bank Century.
"Bambang cuap-cuap mengenai calon Kapolri, Komjen Budi Gunawan terlibat rekening gendut, apa dia tidak ngaca yah? Dia kan juga dituding banyak orang terlibat dalam berbagai kasus sengketa pilkada dan lain-lainnya," cetus Neta.
Neta pun merasa heran dengan ICW yang tidak pernah mengekspos mengenai keterlibatan Bambang dalam kasus sengketa pilkada di beberapa daerah. Kalau memang mau mendukung KPK, lanjut Neta, maka seharusnya ICW juga harus berani mengkritik komisi antirasuah itu.