HET Bensin Ditetapkan Rp 8 Ribu Per Botol
jpnn.com - TALISAYAN - Harga bensin eceran yang menembus angka Rp 10 ribu per botol di Kecamatan Talisayan, Berau, Kaltim, terus dikeluhkan warga. Harga tersebut dinilai sangat tidak wajar, mengingat harga bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) hanya Rp 6.500 per liter.
Persoalan itu pun ditanggapi serius Pemerintah Kecamatan dan Kampung Talisayan. Bersama unsur Muspika, Pemerintah Kecamatan, dan Kampung Talisayan, Senin (19/5) lalu, digelar pertemuan untuk membahas persoalan itu dan menentukan harga eceran tertinggi (HET) untuk premium.
Pertemuan yang digelar di ruang rapat kantor Kepala Kampung Talisayan itu juga dihadiri puluhan pedagang eceran di Kampung Talisayan.
Kepala Kampung Talisayan Yamsir menilai harga premium eceran yang mencapai Rp 10 ribu per botol sangat tidak wajar. Sebab, harga premium di SPBU atau APMS hanya Rp 6.500 per liter. Sehingga, menurutnya, persoalan itu perlu segera dicarikan solusinya, agar tidak meresahkan masyarakat. Apalagi, kondisi ini sudah sering dikeluhkan masyarakat.
“Terus terang, banyak keluhan dan laporan dari masyarakat yang disampaikan ke saya terkait harga bensin eceran ini. Jadi perlu kita tanggapi serius dan carikan solusinya,” kata Yamsir kemarin.
Pertemuan yang menghadirkan para pedagang eceran itu bukan untuk mencari kesalahan pengecer. Tetapi, mencari solusi terbaik, bagaimana supaya harga bensin eceran di Talisayan tidak memberatkan masyarakat.
“Jangan sampai kita yang ada APMS-nya tapi harga bensinnya mahal. Sehingga masyarakat tidak bisa menikmati harga yang sewajarnya. Jadi kita perlu membahas harga bensin yang sudah tidak wajar ini,” ujarnya.
Hal yang sama diutarakan Camat Talisayan Abdurrahman. Menurutnya, saat ini di Kecamatan Talisayan sama seperti mengalami krisis BBM. Pasalnya, masyarakat cukup kesulitan memperoleh BBM bersubsidi terutama jenis premium, padahal di Talisayan sendiri sudah terdapat APMS.