Hidayat si Pelapor Kaesang Pangarep, Merasa Dikuntit, Disadap, Dia Cerita...
jpnn.com, JAKARTA - Nama M. Hidayat Simanjuntak (MHS) tenar setelah melaporkan putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep. Sebelumnya dia sudah kerap melaporkan puluhan lembaga dan perorangan.
Ditemui di kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Hidayat yang mengaku berprofesi sebagai pekerja sosial menuturkan, berdasarkan catatannya sudah ada 80 lembaga lebih dalam setahun ini yang dilaporkannya.
Tidak murah untuk melaporkan semua lembaga tersebut, karena membutuhkan transportasi, tenaga dan pikiran. ”Tapi, saya tidak lelah,” ujarnya.
Seperti halnya saat melapor ke LPSK kemarin (10/7) karena Hidayat berangkat dari rumahnya di perumahan nasinal 1 Jakasampurna, Bekasi Barat Jawa Barat menuju ke kantor LPSK di Jalan Raya Bogor Km 24, Jakarta Timur.
”Saya merasa ada ancaman seperti penguntitan dan penyadapan, maka saya ke sini,” jelasnya.
Hidayat yang datang pukul 14.00 di LPSK untuk meminta perlindungan sekaligus melapor itu, baru keluar empat jam kemudian. ”Saya tidak pernah menghitung waktu yang saya habiskan untuk melapor,” ujarnya.
Saat ditanya habis berapa selama membuat 80 laporan, dia mengaku tidak mengetahuinya. ”Sekali lagi, saya tidak menghitungnya,” paparnya.
Namun, bila ditanya asal muasal biaya melaporkan, dengan nada cukup tinggi dia mengatakan bahwa tidak seperti yang disebut Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto. ”Uang saya sendiri semua, saya memang miskin tapi saya tidak memeras,” ujarnya.