Hidupkan Fashion Era 50 Sampai 80-an
jpnn.com - JPNN.com SURABAYA – Tidak selamanya fashion harus memunculkan sesuatu yang baru. Tak jarang fashion decade tertentu kembali muncul dan menjadi tren.
Seperti yang dilakukan oleh para desainer muda Surabaya dan Jakarta. Mereka mencoba untuk menghidupkan kembali fashion era tahun 50 sampai 80-an dalam ajang Surabaya Fashion Parade di convention hall Tunjungan Plaza, Jumat (1/5).
Para desainer itu adalah Fonny, Dana Maulana, Liza Masika, Hanaika Heydi, Embran Nawawi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dengan ciri khas mereka masing-masing, mereka mencoba untuk mengaplikasikan pandangan mereka tentang gaya fashion pada pertengahan abad ke-20 tersebut.
Salah seorang desainer, Embran Nawawi, mengangkat tema metro revival pada 1970. Menurut dia, waktu itu, fashion dapat digunakan santai di rumah ataupun untuk keluar hang out bersama teman ke disko.
Karena batik adalah konsep utama desainer asal betawi ini, ia mencoba untuk mengaplikasikan batik ke blazer cowok dengan padu-padan kain polos yang berwarna tone, seperti, putih.
Untuk celananya, ia menggunakan teknik pengolahan dari Jepang, yaitu, Sibori dengan memunculkan motif batik tertentu yang indah.
”Saya ingin batik bukan hanya sekadar dijadikan pakaian tradisional, melainkan dapat menyesuaikan dengan mode zaman,” ujarnya.
Berbeda dengan desainer Elishabet Njo May Fen. Desainer asal Surabaya ini mengangkat pribadi seseorang saat memakai suatu busana.