Hillary Clinton..Masih Lirih, tapi Sudah Tidak Batuk-batuk
jpnn.com - WASHINGTON - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton kembali ke podium, usai tiga hari libur kampanye. Wanita 68 tahun itu tampak jauh lebih segar setelah melakoni pemulihan kesehatan.
Ya, berpidato di depan massa Demokrat di Negara Bagian North Carolina, Kamis (15/9) waktu setempat adalah kampanye perdananya setelah kena pneumonia ringan. Tak terdengar lagi batuk-batuk yang biasanya mewarnai pidatonya. Namun suara Hillary terdengar belum begitu normal. Sesekali masih lirih meski sudah memakai pengeras suara.
"Senang rasanya bisa kembali berkampanye,’’ ujar Hillary di hadapan para pendukungnya di Kota Greensboro, Guilford County, Negara Bagian North Carolina.
Dia mengatakan, hari pencoblosan yang sudah kian dekat membuatnya tidak mau berlama-lama berada di rumah. Karena itu, dia langsung kembali memadatkan jadwal kampanyenya begitu cuti sakitnya habis.
Dari North Carolina, Hillary langsung terbang ke Negara Bagian Washington. Di sana mantan first lady Amerika Serikat (AS) tersebut dijadwalkan hadir dalam acara peringatan Hispanic Heritage Month. Bagi Demokrat, suara kaum hispanik alias para pendatang dari negara-negara berbahasa Latin sangat penting. Merekalah yang dua kali mengantarkan Presiden Barack Obama ke kursi presiden.
Hillary tidak mau kehilangan momen penting tersebut. Apalagi, pencoblosan sudah kurang dari dua bulan lagi dan sejumlah jajak pendapat justru berpihak pada sang rival. Secara nasional, istri mantan presiden Bill Clinton tersebut memang masih unggul. Namun, selisihnya sangat tipis dengan Donald Trump. Yakni, hanya sekitar dua poin. Karena itu, dia bertekad memperlebar lagi jarak perolehan suara.
Clinton dan Trump mempunyai waktu sekitar 10 hari untuk menggenjot perolehan suara mereka. Pada 26 September nanti dua capres itu bertarung dalam debat untuk kali pertama. Rencananya, debat perdana berlangsung di Negara Bagian New York. Total, mereka bakal adu argumen dan pamer strategi dalam tiga debat nasional. Biasanya, dukungan publik AS naik turun signifikan pascadebat capres.
Sementara itu, Donald Trump yang sempat naik pamor setelah insiden nyaris pingsannya Clinton Minggu lalu itu kembali menyinggung Obama. Kamis lalu jubir kampanye Trump mengatakan bahwa kini pebisnis Manhattan itu percaya bahwa Obama lahir di AS karena telah melihat sendiri surat keterangan lahirnya. Sebelumnya, Trump selalu yakin Obama lahir di Kenya dan tidak layak menjadi presiden AS meski Obama menegaskan bahwa dirinya lahir di Hawaii. (afp/reuters/bbc/hep/c15/any/adk/jpnn)