Hindari Kerusakan, Pantura Akan Ditinggikan Satu Meter
Truk dilarang Melintas H-10 LebaranJAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana menambah ketebalan jalur mudik pantai utara (pantura). Jalan itu akan ditinggikan satu meter dari. Peninggian itu bertujuan agar jalan yang selalu dipadati pemudik ketika lebaran itu tidak cepat rusak.
Hal itu disampaikan oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto kemarin (28/6). Ke depannya kata dia sepanjang jalur pantura akan ditinggikan satu meter. Mulai dari Jawa Barat sampai Jawa Timur. "Agar jalan tetap kuat menahan beban kendaraan," paparnya.
Djoko mengakui bahwa selama ini jalur pantura menjadi langganan rusak. Karena selalu dipadati kendaraan. Bahkan di momen lebaran, kemacetan tak bisa dihindarkan. Sehingga setiap tahunya tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki jalan tersebut.
"Bahkan, kata dia, banyak anggapan yang mengatakan bahwa perbaikan pantura merupakan proyek abadi," jelasnya.
Selain meninggikan jalan, kata dia, pihaknya meminta penegakan undang-undang tentang jalan ditegakkan. Dalam regulasi itu mengatur beban truk maksimal yang diperbolehkan melintas yakni 10 ton. "Jika itu diberlakukan maka pantura tidak akan rusak lagi," ujarnya.
Pada momen lebaran tahun ini, Kementerian PU melarang angkutan barang melintas saat mudik lebaran. Angkutan bertonase tinggi hanya akan beroperasi sampai H-10 lebaran. Setelah itu, jalur lebaran akan digunakan sepenuhnya untuk angkutan penumpang dan kendaraan pribadi yang akan pulang ke kampung halaman.
Djoko menjelaskan larangan itu diberlakukan di jalur-jalur lebaran. Seperti di jalur Lintas Timur Sumatera, Pantai Utara (Pantura), Pantai Selatan (Pansela), Madura, Bali, Kalsel, dan Sulsel.
"Jalur itu ketika mudik sangat padat. Jika truk melintas akan menimbulkan kemacetan panjang," paparnya.
Menurut dia, Kementerian PU tidak bisa melarang sepenuhnya angkutan barang untuk tidak melintas. Sebab, barang yang dibawa merupakan kebutuhan pokok yang sangat diperlukan.
Seperti sembako dan pakaian. Untuk itu solusinya, angkutan barang diberikan kesempatan melintas sebelum H-10 lebaran. "Apalagi memasuki bulan puasa. Permintaan konsumen sangat tinggi. Pihak produsen pun akan berusaha memenuhi permintaan konsumen di daerah," jelasnya.
Ketika masuk pada H-10, truk tidak boleh melintas di jalan. Larangan itu berlaku sampai H+7 lebaran. Djoko mengatakan, jika ada truk yang masih berani melintas maka kepolisian tidak akan segan untuk menilang kendaraan nakal tersebut.
Pada bagian lain, jalur pantura terus dikebut pengerjaannya. Djoko mengakui memang masih ada beberapa ruas yang belum selesai pengerjaanya. Misalnya pembangunan di Indramayu, pelapisan jalan terus berjalan. Sedangkan di Gresik masih ada penggantian beton. Tak hanya itu, di simpang Jomin Cikampek masih ada ada pengecoran jalur. Selain itu di KM 128 terdapat pengerjaan gorong-gorong. Tepatnya di sisi menuju ke Jakarta.
Djoko mengatakan pihaknya masih optimis jalur akan selesai akhir Juni. Dia mengklaim bahwa kondisi pantura sudah 98 persen dan siap untuk menampung pemudik lebaran.
Dari total panjang jalan yakni 1.341 km, sepanjang 993,9 km permukaan jalan dalam keadaan baik. Yang rusak hanya sekitar 2,90 km. Untuk sisi kemantapan, Kementerian PU mengklaim 1.314 km sudah dalam kondisi nyaman. (aph)