Histeria dari IPB sampai Senayan
Kamis, 03 Mei 2012 – 07:46 WIB
Dahlan kemarin tidak sanggup melayani permintaan tandatangan dari buruh-buruh demonstran itu. Ada yang menyodorkan kertas, topi, baju, jacket, bahkan kaos dalam. Ada pula yang minta punggungnya yang ditandatangani oleh Dahlan. Beberapa spidol harus kehabisan tinta lantaran tandatangan ini.
Dahlan Iskan agaknya sedang menjadi idola bagi begitu banyak orang di negeri ini. Mahasiswa dan buruh adalah dua komunitas besar masyarakat Indonesia yang sangat kritis kepada pemerintah, tetapi meraka begitu senang, banggga, dan boleh saya katakan begitu mencintai Dahlan Iskan.
Mungkin saja karakter dan sikap apa adanya Dahlan Iskan-lah yang disukai. Atau mungkin mereka telah kehilangan atau belum menemukan figur pemimpin yang pantas untuk diidolakan saat ini. Lalu Dahlan Iskan datang bagai setangkai mawar di malam Valentine.***