Histeris, Pasien Rumah Sakit Berhamburan
Sementara di RSUP M Djamil, tampak ratusan pasien mencoba turun dari gedung rumah sakit tersebut untuk menyelamatkan diri masing-masing. Beberapa pasien dan keluarga pasien tampak berhamburan keluar dari gedung rumah sakit.
Beberapa orang disibukkan dengan handphone seluler, mencoba menghubungi kerabat jauh. Beberapa lainnya terlihat histeris dan menangis sambir berteriak ‘tsunami’.
Lapangan parkir dijadikan sebagai tempat pengungsian semntara. beberapa orang terlihat masih menggunakan kursi roda, infus dan peralatan medis.
Bahkan, seorang pasien terlihat lengkap dengan kasur dorong khas rumah sakit menyelamatkan diri dengan memilih lapangan parkir sebagai tempat berlindung dari gedung tinggi.
Mega Silvia, 26, pasien kanker tulang yang baru saja menjalani operasi amputasi kaki terlihat panik. Didampingi Hendrik (suami), Mega yang dirawat di lantai 3 mengungsikan diri ke lapangan parkir akibat kepanikan yang tercipta di ruang rawat.
“Saya panik. Kaki saya cuma sebelah, kalau terjadi apa-apa, Bagaimana mau lari,” ucapnya.
Warga lainnya, Risma, 35, ikut merasakan kepanikan. Buah hatinya yang masih berusia 3 tahun pengalami radang paru-paru masih berbalut selang infus dan oksigen. Tanpa menghiraukan instruksi keamanan, ia nekat membawa sang buah hati ke lapangan parkir RSUP.
“Anak saya dirujuk ke sini kemarin siang. Saya tidak menyangka akan terjadi gempa. Apalagi tadi ada yang mengatakan kalau air laut surut. Saya takut kalau sampai terjadi tsunami,” ucapnya dengan nada cemas. (cr2/cr5/cr12/cr3/cr4/roy/sam/jpnn)