Hitungan Menkeu soal Kerugian Negara Akibat Harley Selundupan di Garuda
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan bahwa penyelundupan motor besar Harley-Davidson dan sepeda lipat Brompton melalui pesawat terbaru Garuda Indonesia dari Prancis tujuan Bandara Soekarno - Hatta berpotensi merugikan keuangan negara. Menurutnya, potensi kerugian negara akibat penyelundupan itu antara Rp 500 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Menteri yang kondang dengan inisial SMI itu menuturkan, nilai motor Harley-Davidson Sholvelhead yang diselundupkan itu mencapai Rp 800 juta. Adapun harga satu unit sepeda lipat Brompton yang juga diangkut pesawat terbaru Garuda itu adalah Rp 60 juta per unit.
Dalam kasus itu ada 1 unit motor Harley Davidson dan dua buah sepeda Brompton berserta akesorisnya. "Dengan demikian, potensi kerugian negara Rp 532 juta sampai Rp 1,5 miliar," ujar SMI dalam konferensi pers bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirjen BEa Cukai Heru Pambudi di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (5/12).
Lebih lanjut Mbak Ani -panggilan akrabnya- mengajak seluruh pihak mengawasi praktik penyulundupan barang ke Indonesia. Sebab, Kementerian Keuangan dan Bea Cukai membutuhkan peran masyarakat guna mencegah penyelundupan.
"Komitmen dari seluruh pihak untuk menjaga RI dari tindakan ilegal. Bekerja sama untuk menanggulangi hal-hal tersebut. Tentu ketatnya Bea dan Cukai, kami tidak bisa melakukan sendiri. Tentu perlu kerja sama semua pihak," tegasnya.
Sebelumnya Garuda Indonesia mendatangkan pesawat Airbus jenis A330-900. Pesawat yang dibuat di Toulouse, Prancis itu tiba di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang pada 17 November 2019.
Selanjutnya, pesawat dengan registrasi PK-GHE itu masuk ke hanggar nomor 4 di fasilitas Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia. Namun, pemeriksaan petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan menemukan ada beberapa suku cadang moge dan dan sepeda lipat yang tidak diproduksi di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir sudah memastikan Harley-Davidson itu milik Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara. Erick juga segera mencopot pria yang akrab disapa dengan panggilan Ari Askhara itu dari posisi Dirut Garuda.(mg9/jpnn)