HNW Ajak BEM PTMAI Jawa Timur-Bali untuk Aktif Selamatkan Bonus Demografi
"Pancasila adalah kesepakatan yang di dalamnya ada peran tokoh-tokoh umat Islam, baik dari lintas ormas (NU, Muhammadiyah, PUI), dari partai Islam yang beragam (Partai Islam Indonesia, Masyumi, Partai Sarekat Islam, Partai Penyadar), tentu saja bersama tokoh-tokoh bangsa yang lain dengan latar mereka yang beragam,” lanjut Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini.
Menurut HNW, refleksi nilai-nilai Pancasila seperti ini agar menjadi pemicu bagi para mahasiswa yang terhimpun dalam BEM PTMAI Zona V Jawa Timur-Bali agar tidak lagi mempunyai jarak dengan bangsa dan negara dan Pancasilanya.
HNW menambahkan adanya visi Indonesia Emas tahun 2045 untuk menjadikan Indonesia yang maju, adil, makmur, dan berdaulat melalui pembangunan sumber daya manusianya.
Pembangunan SDM dalam konteks visi Indonesia Emas 2045, eranya para mahasiswa sekarang itu harus dikembalikan pada pijakan dan ideologi besar yang ada Pancasila.
Dengan memaknai dan memahami Pancasila dengan baik dan benar, agar tetap bisa dilaksanakan dengan baik.
Selain itu, lanjut HNW, menuju Indonesia Emas Tahun 2045, para pemuda, pelajar, mahasiswa agar berani untuk meluruskan kiblat bangsa agar sesuai dengan Pancasila dan pembukaan UUD NRI Tahun 1945, agar terus bisa mewujudkan cita-cita Proklamasi Indonesia Merdeka dan juga tuntutan reformasi.
"Mahasiswa Muhammadiyah dan Aisyiyah apalagi para pimpinannya, bisa ulangi dan lanjutkan peran mensejarah untuk mengkoreksi kiblat bangsa agar tidak menyimpang, agar dapat berkontribusi wujudkan cita-cita Indonesia Merdeka," tuturnya.
HNW berharap refleksi nilai-nilai Pancasila bisa dihadirkan melalui program-program kegiatan di PTMAI dengan semangat “fastabiqul Khairat” (berlomba dalam segala kebajikan) yang menjadi ciri dan spirit para mahasiswa Muhammadiyah.