HNW Berharap Pernyataan Ramadan Joe Biden bukan Sekadar Basa-basi Politik
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Dr. H.M. Hidayat Nur Wahid, MA mengapresiasi pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang disampaikan pada awal Ramadan. Dia berharap persoalan rasisme dan islamophobia yang makin parah di negara tersebut dapat diatasi.
“Pernyataan Presiden AS Joe Biden yang positif dan secara terbuka disampaikan di awal bulan Ramadan, dan memberikan harapan yang baik bagi muslim di Amerika Serikat dan dunia sangat wajar diapresiasi dan didukung,” kata Hidayat dalam keterangan persnya, Kamis (15/4).
Menurut dia, publik patut berharap pernyataan Joe Biden itu bukan sekadar basa-basi politik, tetapi betul-betul dilaksanakan. “Demi keadilan hukum dan hak asasi manusia sebagai solusi terhadap persoalan rasisme, anti-Asia dan islamophobia yang mengancam kehidupan di AS,” ujarnya.
HNW sapaan akrab Hidayat mencatat beberapa pernyataan penting dari Presiden Biden yang patut digarisbawahi. Pertama, komitmen pemerintahan Joe Biden untuk melindungi hak dan keamanan semua warga AS, termasuk para muslim yang kerap menghadapi bullying, bigotry dan hate crimes.
Menurut HNW, ini telah ditunjukkan dengan dicabutnya kebijakan Muslim Travel Ban yang sangat memalukan di era Donald Trump. “Ini juga sinyal yang baik untuk para WNI di AS,” ujar Anggota DPR RI dari Dapil II DKI Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri) itu.
Kedua, komitmen pemerintahan Joe Biden yang akan terus berdiri menegakkan HAM termasuk untuk masyarakat Uighur di China, Rohingya di Myanmar dan muslim di seluruh dunia.
“Ini pernyataan yang sangat positif dan perlu diresapi bersama. Semoga ini juga diikuti oleh pemimpin di negara-negara yang ada minoritas muslim yang masih merasakan islamophobia, seperti di Prancis,” ujar HNW.
Dia menuturkan pernyataan Biden tersebut harus bisa juga dijawab secara bertanggung jawab, serta menjadi tantangan bagi komunitas muslim di AS untuk menunjukan wajah Islam yang sebenarnya, yakni profesional, ramah, bukan teroris atau radikal, melainkan Islam yang rahmatan lil alamin.