HNW Optimistis Indonesia Tetap Tegak Berdiri, Ini Syaratnya
![HNW Optimistis Indonesia Tetap Tegak Berdiri, Ini Syaratnya HNW Optimistis Indonesia Tetap Tegak Berdiri, Ini Syaratnya - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/watermark/2020/11/24/wakil-ketua-mpr-ri-dr-h-m-hidayat-nur-wahid-ma-pada-acara-90.jpg)
Selain sumbangan dan pengorbanan masyarakat, kata Hidayat tetap tegaknya NKRI juga ditopang oleh kesepakatan para pendiri bangsa.
Salah satu kesepakatan yang paling penting adalah diterimanya Pancasila 18 Agustus 1945 sebagai dasar dan Ideologi negara. Karena itu, Pancasila 18 Agustus, harus terus dijaga dan dirawat agar keberadaan NKRI tetap lestari sepanjang masa.
"Jangan sampai kesepakatan para pendiri bangsa, itu tercabik dengan alasan apapun. Karena tercabiknya salah satu kesepakatan, bisa berbuntut panjang. Bahkan bisa berakibat bubarnya NKRI," kata Hidayat mengingatkan.
Uni Soviet, kata Hidayat adalah negara yang bubar, karena pemerintahnya memaksakan ideologi dari luar yang tidak sesuai dengan nilai-nilai di masyarakat.
Padahal, sebelum bubar, Soviet adalah negara dengan kondisi ekonomi serta pertahanan keamanan sangat kuat. Soviet adalah lawan Amerika, baik di bidang pertahanan maupun ekonomi. Bahkan mata-mata Soviet merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Namun, karena pemimpinnya mengadopsi ideologi dari luar, yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat, terjadilah gejolak hingga pemisahan wilayah dan pembubaran negara.
“Sementara Yugoslavia adalah negara yang bubar, setelah bapak bangsanya meninggal. Negara Yugoslavia hanya bertumpu pada satu orang, bapak bangsa, yaitu Josip Broz Tito. Ketika bapak bangsa meninggal potensi negara pun turut sirna, sehingga semua wilayahnya memisahkan diri dan membentuk negara-negara kecil sendiri-sendiri,” kata Hidayat lagi.
Sementara pembicara kedua Pertahanan Hutabarat di Sekretaris Persatuan Mubaliq Dumai (PMD), mengingatkan ketertarikan dunia luar terhadap Indonesia sangat besar. Mereka ini tidak menghendaki Indonesia menjadi kuat. Alasannya, karena mereka ingin menguasai segala kekayaan alam yang ada di Indonesia.