HNW: Relasi Kehidupan Bernegara Tak Bisa Dipisahkan
jpnn.com, MATARAM - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengingatkan ada agenda terselubung dibalik tuntutan pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI), paska ditangkapnya Anggota Komisi Fatwa MUI, karena dugaan terorisme.
Dia menganggap dugaan terorisme yang menyeret anggota MUI merupakan efek dari relasi kehidupan beragama dan bernegara.
Karena itu, relasi antara beragama dan bernegara harus dipisahkan.
"Tuntutan pembubaran MUI serta pemisahan relasi beragama dan bernegara, adalah nyinyiran yang tidak bertanggung jawab dan ahistori," kata Hidayat Nur Wahid pada sosialisasi Empat Pilar MPR, kerja sama MPR RI dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (20/11).
Ikut hadir pada acara tersebut, Anggota FPKS MPR RI Ahmad Syaikhu dan Suryadi Jaya Purnama, Ketua DSW PKS NTB, TGH. Patompo Adnan, Ketua MPW PKS NTB, Abdul Hadi, Ketua DPW PKS NTB Yek Agil Al Haddar, dan Pengurus DPD, DPC, DPra PKS se NTB.
Relasi beragama dan bernegara, menurut HNW, berkontribusi besar dalam berdirinya NKRI.
Bahkan keberagaman dalam beragama, tidak menghalangi para Bapak Bangsa untuk terus menyiapkan kemerdekaan NKRI.
Mulai dari BPUPK, Panitia Sembilan dan PPKI, semua berisi tokoh-tokoh dari beragam agama dan aliran politik.
"Padahal di dalamnya terdapat dasar dan ideologi negara. Bahkan pada alinea tiga pembukaan, jelas tertulis "Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Semua itu menunjukkan kuatnya relasi antara kehidupan beragama dan bernegara," kata pria yang akrab disapa HNW.