Holding BUMN Tambang Bakal Tingkatkan Likuiditas Keuangan
jpnn.com - JAKARTA - Rencana pemerintah menggabungkan sejumlah BUMN tambang ke dalam satu holding disambut positif PT Aneka Tambang. Melalui sinergi penguatan tersebut, perseroan ingin ada penguatan perusahaan BUMN di sektor pertambangan.
Antam akan terkonsolidasi ke dalam holding BUMN Pertambangan bersama dengan PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), PT Timah (Persero) Tbk (TINS), PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), serta kepemilikan 9,36 persen saham Pemerintah di PT Freeport Indonesia (PTFI).
"Dengan momentum tren kenaikan harga komoditas saat ini, pembentukan holding akan semakin meningkatkan skala, diversifikasi bisnis, posisi, likuiditas keuangan serta upaya efisiensi biaya operasi," ujar Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman, kemarin.
Sebagai langkah awal, pembentukan holding BUMN Pertambangan dilakukan dengan menunjuk Inalum sebagai holding BUMN Pertambangan. Hal itu melihat pertimbangan status kepemilikan saham Inalum yang masih 100 persen dimiliki oleh negara.
“Pembentukan holding ini merupakan shareholder aksi pemerintah upaya penguatan kinerja dan restrukturisasi BUMN Pertambangan dalam mendukung optimalisasi program hilirisasi sumber daya mineral," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Alysious Kiik Ro.
Pembentukan Holding BUMN Pertambangan diharapkan akan meningkatkan profil cadangan dan sumber daya mineral dan batu bara yang dimiliki. Dalam hal ini baik melalui kegiatan eksplorasi maupun akuisisi, mendukung optimalisasi upaya program hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri. (lum/jos/jpnn)