Horas! Ada Perempuan Berdarah Batak Ikut Pilkada di Melbourne
'Tetap bangga' dengan Indonesia
Ibu dengan tiga anak dan bersuamikan pria Australia ini mengaku sudah pindah kewarganegaraan sejak 15 tahun lalu dengan alasan "untuk lebih memudahkan memperkenalkan budaya Indonesia di tingkat dunia".
Namun ia mengatakan hal tersebut tidak melunturkan nilai-nilai Indonesia yang tetap ia pegang teguh, terutama soal hidup dalam keberagaman budaya.
- Baca juga: Sudah tinggal lebih dari setengah abad di Australia, masih tetap pegang paspor RI
"Saya tetap bangga dengan adat Indonesia dan nilai-nilai yang dibesarkan keluarga saya dan sekarang saya mengakui sebagai seorang warga Australia dengan nilai-nilai Indonesia yang kuat," ujarnya.
"Bagaimanapun adat dan budaya Indonesia yang menekankan pada persatuan dan kesejahteraan keluarga sejalan dengan nilai-nilai dalam kehidupan di Australia."
Santi mengaku ia tidak terlalu banyak berharap dalam pemilihan kali ini, karena telah mendapatkan banyak pelajaran baginya untuk berpartisipasi dalam politik praktis di Australia untuk menyiapkan dirinya lebih baik dalam empat tahun mendatang.
"Salah satu alasan saya ingin ikut tahun ini juga adalah agar lebih banyak warga Indonesia [di Australia] untuk terjun ke dunia politik Australia untuk kehidupan warga yang lebih baik," kata Santi.
Kandidat dari berbagai latar belakang budaya
Tahun ini banyak kandidat 'councillor' di Victoria yang berasal dari berbagai latar ras dan budaya, seperti Santi, dengan harapan mereka dapat membuat perubahan bagi komunitasnya.