Hore, Warga Asmat dapat Sumbangan Air Bersih
Masalah air bersih ini, tutur dia, menjadi faktor penyebab terjadinya kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat beberapa waktu lalu.
“Untuk mendapatkan air bersih, masyarakat harus membeli air mineral dalam kemasan, memasak air dengan kompor gas atau kompor minyak yang harganya relatif mahal. Dengan pendapatan masyarakat Agats yang rata-rata masih rendah, hal ini tentu sangat memberatkan. Bahkan tidak sedikit warga yang langsung mengonsumsi air hujan. Jika masalah ini tidak diselesaikan, maka kasus KLB bukan tidak mungkin akan terulang kembali,” ucap dia.
Sementara itu, Dr. Budi Laksono, MHSc, salah satu pakar kesehatan lingkungan yang bergabung dalam Tim Krisis Center BAZNAS, mengaku memperkenalkan program instalasi air minum dengan ultra violet dan ozon yang sangat murah dan praktis.
“Dengan pembuatan instalasi ini, masyarakat akan mendapatkan air minum sehat dengan harga murah, sehingga ekonomi keluarga terbantu. Diharapkan setiap instalasi ini akan menghasilkan air minum sebanyak 1000 liter per hari,” tandasnya. (mg7/jpnn)