HP dan SIM Milik Erik Tertinggal di Rumah Bela, Percuma Menyesal
Dia mencari sejumlah barang berharga korban. Ketika dia hendak memantau situasi di luar rumah korban, Bela justru bisa meloloskan diri dan menutup pintu. Lalu berteriak meminta tolong. Panik, Erik membawa kabur Avanza B 1564 KRE milik korban.
Sementara barang-barangnya justru tertinggal di rumah Bela. Yakni, tas, badik, lakban, handphone, serta SIM A. Ini kemudian yang memudahkan kepolisian mengetahui pelaku perampokan.
Pria yang oleh keluarganya dikenal baik itu lalu memacu mobil curiannya ke Balikpapan. Dia bingung mau melarikan diri ke mana. Tiba di Balikpapan, Erik terlibat tabrak lari. Itu yang membuat mobil mengalami penyok di bagian depan dan samping.
Setir diarahkannya lagi ke arah Samarinda. Dan berhenti di Kilometer 56 jalan poros Balikpapan-Samarinda. “Saya kabur ke hutan. Bingung mau ke mana,” katanya, di hadapan awak media, di Mapolres Bontang, beberapa hari lalu.
Dia mengaku tidak makan selama dua hari di hutan. Tak tahan, Erik menuju warung membeli biskuit lalu kembali ke hutan. Selama empat hari di berada di kawasan Bukit Soeharto.
Pelarian Erik berlanjut ke Samarinda Seberang, dengan menumpang motor. Di sana, karyawan perusahaan survei ternama itu tidur di emperan toko. Sebelum akhirnya kembali ke Bontang lalu menyerahkan diri ke polisi.
Kini dia sudah ditetapkan sebagai pelaku tunggal perampokan. “Selama kabur, saya tidak ada komunikasi dengan keluarga atau pacar,” akunya.
Erik mengaku bahwa motif perampokan yang dilakukan karena butuh uang untuk menikah. Dia pun membantah disebut memiliki utang. “Justru orang yang punya utang ke saya,” ungkapnya.