HPE Produk Pertambangan Mayoritas Naik Periode Juni 2021, Berikut Daftarnya...
Kemudian konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD 818,52/WE atau naik 4,04 persen; konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD 107,28/WE atau naik 20,44 persen; konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD 460,89/WE atau naik 6,45 persen; konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata USD 1.198,38/WE atau naik 6,75 persen; dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD 32,86/WE atau naik 8,06 persen.
Produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata USD 217,20/WE atau turun 0,82 persen.
Adapun pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) tidak mengalami perubahan dengan harga rata-rata USD 117,98/WE.
Perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal dan Iron Ore Fine Australian.
Sementara itu, perhitungan harga dasar HPE untuk konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).
Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK meliputi konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.
Wisnu menambahkan HPE periode Juni 2021 ditetapkan setelah memperhatikan masukan tertulis serta hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait.
"Permendag No 33 Tahun 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar periode Juni 2021 sendiri dapat diunduh melalui http://jdih.kemendag.go.id/peraturan/detail/2116/2," kata Wisnu. (mcr10/jpnn)