Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hubungan Sesama Pimpinan Honorer K2 Makin Runyam, Curiga soal Dana

Jumat, 19 Juli 2019 – 07:16 WIB
Hubungan Sesama Pimpinan Honorer K2 Makin Runyam, Curiga soal Dana - JPNN.COM
Massa honorer K2 menangis saat aksi unjuk rasa menuntut diangkat menjadi CPNS. Foto: dok.JPNN.com

Dia hanya beralasan keluar dari forum karena tidak dianggap lagi oleh Tim 9 PHK2I lainnya. Dia pun membentuk Forum Komunikasi K2 Indonesia (FKK2I).

Dan, kini giliran Edy Kurniadi alias Bhimma yang juga akan membentuk forum baru. Guru honorer dari Jawa Barat ini malah dengan lantang menantang Titi Purwaningsih dan Nur Baitih, dua Srikandi PHK2I.

Bhimma meminta para pengurus forum tidak usah saling sikut. Pengurus PHK2I harusnya legawa bila ada anggotanya yang ingin bergabung dalam musyawarah nasional (Munas) honorer K2 Indonesia di Linggarjati pada 26-27 Juli mendatang. Berkumpul, berserikat, dan berorganisasi itu dilindungi undang-undang.

Dia menegaskan, kebijakan PPPK bukan hasil dari PHK2I. Namun hasil dari lobi Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi kepada pemerintah.

"Sudahlah, jangan jadikan forum sebagai alat untuk memanfaatkan teman-teman honorer K2 Indonesia. Sudah banyak dosa kita di dunia. Masa mau ditambah dosa lagi dengan menghisap darah temannya sendiri," tandasnya.

Dihujat rekan - rekannya, Titi pun angkat bicara. Dia menegaskan tidak melarang honorer K2 untuk berserikat dan berkumpul. Yang dilakukan hanya sebagai tanggung jawab ketua umum forum. Bagi yang mau ikut bergabung dengan forum baru dipersilakan tapi konsekuensinya ya harus mundur dari PHK2I kalau ikut agenda Munas

Menurut Titi, lucu bila satu orang punya keanggotaan dua forum. Dan kenapa harus menjelekkan orang dulu kalau memang mau buat forum baru.

"Enggak perlulah jelekkan orang sana sini. Karena belum tentu kita lebih baik dari yang kita jelekkan. Sama-samq honorer. Sama-sama mau berjuang. Ya ayo sama berjuang dengan fokus tidak perlu memakai cara menjelekkan orang lain karena belum tentu benar semua apa yang dituduhkan," serunya.

Para pimpinan honorer K2 semakin tidak rukun, antara lain meributkan masalah dana perjuangan yang dihimpun dari anggota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News