Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hujan dan Angin Bikin Buram Peta Kekuatan GP Australia

Laporan Azrul Ananda, Candra Kurnia, Bobby Arifin dari Melbourne

Sabtu, 19 Maret 2016 – 09:37 WIB
Hujan dan Angin Bikin Buram Peta Kekuatan GP Australia - JPNN.COM
Rio Haryanto di sesi latihan GP Australia hari pertam. Foto: Bobby Arifin/Jawa Pos

Pada sesi kedua yang dimulai pukul 16.30 waktu setempat, situasi tidak kunjung membaik. Hujan lebat di awal sehingga hanya Daniel Ricciardo (Red Bull) yang berputar-putar di lintasan.

Baru setelah setengah jam, banyak pembalap turun ke lintasan menggunakan ban intermediate. Rupanya, mereka sudah tidak punya pilihan lain. Walau cuaca tidak ideal, mau tidak mau, mereka harus turun untuk latihan.

Sesi kedua ini dibumbui kecelakaan yang dialami Nico Rosberg. Mobilnya seperti kehilangan kendali, lalu menabrak dinding pengaman sehingga sayap depan terlepas. Oleh Mercedes, Rosbergdiminta untuk memarkir mobil di pinggir lintasan.

Karena situasi tidak kunjung membaik, tim-tim pun terbagi dalam dua kelompok. Satu memilih latihan maksimal, seperti Manor. Kubu lain memilih istirahat total, misalnya Sauber. Hanya 15 mobil mencatatkan waktu di sesi kedua tersebut.

Manor, yang punya dua rookie, mungkin memang membutuhkan latihan maksimal untuk Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein. Keduanya keliling paling banyak di sesi kedua, masing-masing 22 dan 24 putaran. Walaupun, tidak bisa meraih waktu yang baik juga karena lintasan basah.

Di sesi itu, Hamilton kembali tercepat. Waktunya sekitar sepuluh detik lebih lambat daripada sesi pertama. Hanya tiga pembalap yang berhasil memperbaiki waktu di sesi kedua. Itu pun terjadi karena tidak sempat keluar banyak di sesi pertama! 

Misalnya, pasangan Ferrari, Kimi Raikkonen dan Sebastian Vettel, yang di catatan akhir jauh berada di urutan ke-16 dan ke-19.

Nico Hulkenberg, bintang Force India, menegaskan betapa buruknya kondisi kemarin. ’’Angin berembus begitu kencang, mobil bergerak begitu banyak gara-gara angin. Bahkan di trek lurus. Kondisinya tidaklah ideal untuk testing dan belajar,’’ ungkapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close