Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hujan, Malang Flower Carnival 2016 Tetap Heboh

Selasa, 06 September 2016 – 14:51 WIB
Hujan, Malang Flower Carnival 2016 Tetap Heboh - JPNN.COM
Arief Yahya. Foto: JPNN

Kemeriahan pembukaan MFC itu makin bertambah semarak dengan suguhan tari Beksan. Ditambah lagi, ada suguhan disc jockey (DJ) yang membawakan musik-musik bertema etnik Jawa. Acaran pun makin semarak. Semangat penonton makin ‘terbakar.’

Kehebohan acara itu ikut diamini Esthy Reko Astuti, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata. Wanita berkerudung yang juga hadir menyaksikan parade kostum karnaval itu mengaku takjub. Maklum, selain warga Malang, ada juga wisatawan  mancanegara yang terlihat asyik menonton MFC 2016.

”Perhelatan karnaval selama ini telah menjadi magnet kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dan MFC adalah salah satu pembuktiannya. Banyak turis asing yang datang menyaksikan karnaval kostum bunga di Malang,” ungkap Esthy.

Lantaran punya magnet tinggi, Kementerian Pariwisata berencana menetapkan standard pelaksanaan karnaval di setiap daerah di Indonesia. Tujuannya, apalagi kalau bukan untuk meningkatkan kualitas karnaval. “Nanti pemerintah akan membuat standard di bidang karnaval,” tambahnya.

Untuk menerapkan standard itu, Kementerian Pariwisata akan bekerja sama dengan Asosiasi Karnaval Indonesia (AKARI). Nantinya, semua acara karnaval akan diset berstandard nasional, bahkan internasional.

“Kalau ada even berstandard internasional, nanti kami akan adakan pendampingan kepanitiaan, tata letak dan penampilan serta tema pada setiap karnaval,” ungkap Esthy.

Sejauh ini, Esthy menyebut sudah banyak daerah-daerah di Indonesia yang mengagendakan agenda karnaval tahunan. Dari mulai Sumatera, Kepulauan Riau, Lombok dan sejumlah daerah di Jawa Timur, semuanya punya agenda karnaval unggulan. Namun, kemasan evennya masih belum terstandard.

Bahkan ada sebagian daerah yang belum bisa membedakan antara even kebudayaan dan karnaval. "Setelah ada standarisasi, setiap daerah akan punya khas masing-masing. Standarnya akan disesuaikan dengan karakter daerah, jadi nanti tidak akan sama. Waktunya juga tidak boleh bersamaan," bebernya. (adv)

MALANG – Keren dan spektakuler! Bisa jadi kata-kata itu yang ke luar dari ribuan penonton, ketika menyaksikan Malang Flower Carnival (MFC),

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close