Hujan Salju di Tembagapura Papua, Begini Penjelasan BMKG Jayapura
jpnn.com, JAYAPURA - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura menjelaskan penyebab turunnya salju di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Menurut BMKG, peristiwa alam itu sebagai imbas dari musim penghujan yang saat ini terjadi di wilayah tersebut.
Prakirawan Cuaca BBMKG Jayapura Septiana Monicasari mengatakan musim penghujan diperkirakan hingga Agustus 2023, sehingga potensi terbentuknya awan-awan hujan juga meningkat.
Diakuinya, salju dilaporkan turun Minggu (24/7) di Tembagapura, Kabupaten Mimika, dan merupakan fenomena yang langka terjadi di wilayah Indonesia yang merupakan wilayah tropis.
Salju merupakan partikel-partikel es kecil dalam awan yang menyatu membentuk kristal es dan saat ukurannya makin besar jatuh ke permukaan tanah.
Kristal es di awan, kata dia, dapat terbentuk jika suhu atmosfer berada di bawah titik beku 0 derajat Celsius dan secara umum kristal es dapat jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk salju apabila suhu di sekitar permukaan tanah kurang dari 5 derajat Celsius.
Kondisi udara yang sangat lembab juga menjadi faktor pembentuk salju, awan yang umumnya dapat menurunkan salju adalah awan Nimbostratus, sejenis awan rendah yang cukup tebal dan memiliki bentuk menyebar seperti kabut tebal dan berwarna kelabu.
Serupa dengan awan Cumulonimbus, awan Nimbostratus juga merupakan jenis awan pembawa hujan. Namun, hujan yang diakibatkan oleh awan ini biasanya berdurasi lama dengan intensitas yang tidak terlalu lebat.