HUT ke-493 Jakarta, Fahira Idris: Jakarta Berada di Jalur Tepat Hadapi Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Jakarta menapaki usia ke-493 di tengah sebuah cobaan besar bernama virus corona (Covid-19).
Sebagai ibu kota negara dan salah satu kota terbesar dan terkemuka, geliat dan deru aktivitas warga yang menjadi denyut nadi kota ini harus tertahan demi mengendalikan laju penularan virus corona yang mengancam keselamatan warga.
Tidak sekadar mengancam jiwa, virus ini juga melemahkan semua sendi kehidupan dari ekonomi, sosial, hingga budaya. Namun, Jakarta dengan ketepatan dan kecepatan kebijakan dan ditopang kolaborasi warganya, saat ini berjalan di jalur yang tepat dalam menghadapi dan menanggulangi Covid-19.
Anggota DPD RI yang juga Senator DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, tema “Jakarta Tangguh” yang diangkat tahun ini sangat tepat menggambarkan semangat warga Jakarta yang telah dan terus bergerak bersama mengendalikan penyebaran Covid-19. Kota Jakarta mampu memaksimalkan semua potensi dan sumberdaya nya untuk melawan Covid-19.
“Menurut saya, dengan ketepatan dan kecepatan kebijakan yang ditopang kolaborasi warganya, Jakarta saat ini berjalan di jalur yang tepat dalam menghadapi dan menanggulangi pandemi ini. Semoga momentum HUT ke-493 ini lahirkan energi dan semangat baru bagi warga Jakarta untuk terus tangguh menghadapi Covid-19,” ujar Fahira Idris, di Jakarta, Senin (22/6).
Menurut Fahira, Jakarta yang tangguh terwujud karena kedisiplinan dan kepatuhan warga baik selama di rumah maupun saat beraktivitas dan para pelaku usaha dalam menjalankan protokol kesehatan. Selama obat dan vaksin belum ditemukan, warga Jakarta tanpa terkecuali harus terbiasa beradaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang saat ini menjadi satu-satu jalan mencegah penularan virus.
Kesungguhan Jakarta dalam mengendalikan Covid-19 salah satunya dapat dilihat dari agresifnya jumlah pemeriksaan diiringi pelacakan (tracing) yang saat ini bahkan lebih tinggi daripada pemeriksaan Covid-19 di Thailand dan Jepang karena sudah menembus angka 18.000 per satu juta penduduk.
Selama obat dan vaksin belum ditemukan tidak ada cara lain mengendalikan Covid-19 selain agresif melakukan tes dan pelacakan disertai kesiapan fasilitas kesehatan agar pasien Covid-19 dapat tertangani dengan baik dan potensi sembuh menjadi tinggi.