HUT ke-76 RI, Pertamina Bor Sumur ke-6 di Blok Rokan
jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) langsung tancap gas pascaalih kelola Wilayah Kerja (WK) Rokan pada 9 Agustus lalu.
Sepekan setelah menerima amanah pengelolaan salah satu WK migas terbesar di tanah air dan tepat satu hari jelang peringatan HUT ke 76 RI, PHR melakukan tajak sumur keenam.
Adapun pengeboran yakni sumur Duri #3R-52B menggunakan Rig ACS-19, sebagai salah satu perwujudan program kerja PHR yang masif dan agresif untuk menjaga tingkat produksi di WK Rokan.
"Saya melihat langsung pekerjaan yang dilakukan di lapangan. Semua bekerja keras mulai dari masa transisi hingga pasca alih kelola ini. Ada pekerjaan persiapan rig yang biasanya selesai dalam enam hari, bisa selesai dalam tiga hari," papar Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin, Senin (16/8).
Sebelumnya, sejak (9/8) PHR telah melakukan tajak sebanyak lima sumur, yaitu pada (10/8) Sumur Bangko-344 P03reg5 menggunakan Rig BN-18, pada (11/8) sumur Duri P_3R33E menggunakan Rig ACS-19, pada (13/8) sumur Duri 3K-49C menggunakan Rig APS-3511, dan dua sumur pada (15/8) yaitu sumur Duri 8M-75B menggunakan Rig ACS-20 dan sumur Bekasap #161 - BK21_P01 menggunakan Rig PDSI 52.2.
Berikutnya, kata Jaffee, saat ini sebanyak 25 lokasi berstatus siap untuk dibor atau dikenal dengan istilah Ready for Drilling (RFD).
PHR menargetkan pengeboran 161 sumur baru hingga akhir tahun ini.
Target dan kerja keras PHR merupakan bagian dari upaya pencapaian target produksi minyak yang dicanangkan pemerintah pusat, yakni 1 juta BOPD (Barrel Oil Per Day) pada 2030 mendatang.
WK Rokan merupakan salah satu tulang punggung utama dalam pencapaian target tersebut.