Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hutan Lindung Duriangkang Dibakar, Pelaku Diduga Pembalak Liar

Rabu, 27 Maret 2019 – 03:30 WIB
Hutan Lindung Duriangkang Dibakar, Pelaku Diduga Pembalak Liar - JPNN.COM
Kebakaran hutan di sekitar Dam Mukakuning, Batam, Kepri. Foto: rani untuk batampos.co.id

jpnn.com, BATAM - Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah hutan Dam Duriangkang dan sejumlah titik hutan lindung lainnya di Batam, Kepulauan Riau, semakin meluas.

Pembakaran hutan ini diduga dilakukan para pembalak liar untuk membuka kebun secara ilegal.

“Siapa yang buka kebun di sana berarti dia pelaku pembakaran hutan di sana," kata Kasi Hutan dan Patroli Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam Willem Sumanto seperti dilansir Batam Pos hari ini.

Willem memaparkan Ditpam sering bekerja sama dengan pengendali kebakaran hutan atau biasa disebut Manggala Agni, polisi dan pemadam kebakaran (damkar).

Ditpam mengaku tak bisa menindak pembalak liar tersebut sehingga tidak pernah ada efek jera.

Pembalakan liar terus terulang lagi hingga merusak kawasan hutan lindung berpuluh-puluh hektar. Ditpam terus kucing-kucingan dengan pembalak liar tersebut karena lokasi pembakaran selalu berpindah-pindah.

"Di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), banyak yang buka kebun tanam ubi dan pisang. Kita berupaya agar masyarakat jangan melakukan itu. Karena sekarang ini kondisi cuaca lagi panas," ujarnya.

Kawasan hutan lindung di sekitar Dam Duriangkang memiliki fungsi sebagai daerah tangkapan air (DTA) bagi waduk utama di Batam tersebut. "Cuaca lagi panas sehingga titik api gampang terjadi. Selain itu, DTA dibakar maka debit air akan turun. Ini jadi ancaman kalau mereka buat kebun terus," tutur Willem.

Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah hutan Dam Duriangkang dan sejumlah titik hutan lindung lainnya di Batam, Kepulauan Riau, semakin meluas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News