Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

I AM NOT A VIRUS: Perlawanan 4 Seniman Indonesia terhadap Rasisme di Australia

Kamis, 22 Juli 2021 – 23:12 WIB
I AM NOT A VIRUS: Perlawanan 4 Seniman Indonesia terhadap Rasisme di Australia - JPNN.COM
Karya seni Jayanto Tan berjudul "No Friend’s But The Ghost (Ceng Beng)". (Photo: I AM NOT A VIRUS)

Foto Elina mengenakan karya seninya yang didominasi warna gelap ini diharapkan dapat menarik perhatian orang yang melihat karyanya, khususnya dari kelompok mayoritas.

Terlihat juga rantai yang terbuat dari pipa dan duri dari pengikat kabel menempel pada pakaian tersebut.

Kedua benda yang terbuat dari materi yang mudah ditemukan sehari-hari ini memperkental makna "kekerasan" yang berusaha digaungkan karya ini.

"Saya sengaja pakai warna hitam di fotonya, digelapkan, karena saya ingin orang melihat dan berpikir, 'Ada apa sih?'," katanya.

"Jadi ini salah satu strategi untuk membuka dialog dengan orang, supaya mereka datang, melihat dan mencerna."

Karya yang dibuat selama enam minggu ini juga merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah setempat.

"Lokasi diambilnya foto itu, kelihatan pilar-pilar, yang melambangkan power [kekuasaan]," kata Elina.

"Istilahnya, saya sedikit memprotes juga, mengapa tindakan rasisme ini bisa terjadi? Karena tidak ada sangkut-pautnya dengan kita yang di sini," tambahnya.

Dari masker yang menjadi pakaian hingga makanan yang terbuat dari keramik, empat seniman berdarah Indonesia di Australia menyuarakan pikiran mereka dalam proyek

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News