Ibarat Suasana Perang, yang ada Malah Nyawanya Sendiri Melayang
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi turut menyoroti tiga dokter yang meninggal dunia karena terjangkiti virus corona.
Terlebih, tiga dokter tersebut dikatakan meninggal lantaran tidak dilengkapi dengan APD (Alat Pelindung Diri) yang memadai.
"Sangat menyedihkan, sudah 3 orang dokter di Indonesia yang meninggal dunia, karena terinveksi Covid-19. Mereka terinveksi karena dalam melayani pasien positif Covid-19 tidak dilengkapi dengan APD yang memadai. Ini jelas kejadian yang sangat tragis," ungkap Tulus.
Tulus merasa heran bagaimana bisa tenaga medis tidak dilengkapi APD yang memadai dan standar, mengingat para dokter merupakan orang yang sangat rentan tertulari virus mematikan tersebut.
"Tenaga kesehatan adalah garda depan dalam melayani pasien positif Covid-19. Pelayanan pasien bisa lumpuh jika tenaga kesehatan bertumbangan karena terinveksi virus, dan akibatnya membuat kinerja tenaga kesehatan yang lain tidak optimal. Klimaksnya, tingkat fatalitas pasien Covid-19 di Indonesia presentasenya akan makin tinggi," beber Tulus.
Karena itu, YLKI meminta kepada pemerintah agar segera menyiapkam APD untuk melindungi para dokter supaya tidak ikut tertulari virus coron?
"Kami minta dengan sangat kepada pemerintah agar nakes dalam bekerja benar-benar dilengkapi APD yang memadai dan lengkap. Ibarat suasana perang, nakes adalah tentara, bagaimana akan menang jika tak dilengkapi dengan persenjataan (APD-red) yang lengkap? Yang ada malah nyawanya sendiri melayang," serunya.
"Meninggalnya dokter dalam melayani pasien Covid-19 tidak boleh terjadi atau terulang kembali. Semua pihak, pemerintah, harus memprioritaskan permasalahan minimnya APD bagi tenaga medis," imbuh Tulus.(chi/jpnn)