Ibas Dukung UMKM Kolong Klithik Terus Berkembang
Pemilik UMKM Kolong Klithik Rahayu Nova Pantayoga menyebutkan bahwa sehari mereka bisa memproduksi hingga 2 – 3 kuintal kolong.
Nova merupakan generasi ketiga penerus produksi Kolong Klithik di UMKM Rahayu.
Dia pun sudah tidak memiliki kendala dalam berjualan karena telah memiliki agen-agen distributor yang langsung mengambil Kolong Klithik di rumah produksi.
Akan tetapi, kendala terbesar justru dihadapi ketika harga-harga kebutuhan pokok melonjak naik dan perihal kebutuhan alat.
“Kendala kami sebetulnya kompleks, kalau dari modal terkadang permintaan pasar tinggi, tetapi di sisi lain harga minyak goreng juga sedang tinggi dan terkadang bawang putih mahal. Kami juga masih menggunakan alat-alat tradisional karena itu memang menjadi ciri khas, sehingga belum bisa memaksimalkan potensi permintaan pasar yang tinggi,” jelas Nova.
“Alhamdulillah sekali hari ini dikunjungi Mas Ibas. Semoga dengan adanya kunjungan ini, Mas Ibas jadi tahu permasalahan kami dan semoga bisa memberikan solusi terbaik yang berpihak pada UMKM termasuk solusi akan mahalnya bahan baku,” imbuhnya.
Sriyatin, salah satu pemilik UMKM Kolong Klithik lain di Desa Bodag, yang sudah berjualan sejak 1991 menyebutkan bisa memproduksi setidaknya satu kuintal Kolong Klithik per hari.
Hasil produksi tersebut kemudian dikemas per sak dan dijual ke Pasar Tulakan, Pasar Tegalombo, dan di wilayah Pacitan lainnya.