IBT Center Targetkan Transaksi Dua Kali Lipat
jpnn.com, SURABAYA - Sejak dibuka resmi dua tahun lalu, Indonesia Bagian Timur (IBT) Center yang berada di Garden Palace Hotel Surabaya makin dilirik menjadi kantor perwakilan daerah. Itu tidak lepas dari lokasi Surabaya yang strategis dan menjadi sebagai gerbang masuk ke Indonesia Timur.
Provinsi Nusa Tenggara Timur salah satunya. Dengan membuka perwakilan di Surabaya, NTT berharap mampu menjemput bola mendekati para investor. ”Karena kebanyakan kan investor bisnisnya di kota-kota besar. Jadi ini kesempatan yang pas,” kata Max Gahara Vice President IBT Center – Garden Palace Hotel,
Sebab, selain membuka kantor perwakilan, setiap tahunnya IBT Center juga mengadakan IBT Expo yang memamerkan hasil produksi dan hasil alam dari daerah yang membuka perwakilan di sana. Tahun lalu misalnya, tercatat nilai transaksi di atas Rp 50 miliar.
”Untuk tahun ini IBT Expo akan diselenggarakan awal November nanti. Target kita nilai transaksi bisa di atas Rp 100 miliar,” kata pria yang ramah dan pandai bergaul itu.
Untuk NTT, komoditas yang menjadi primadona adalah batok kelapa, singkong, kakao, hingga tenun. ”Beberapa investor lokal sudah berhasil membuka perdagangan dan ekspor barang ke Rusia dan negara-negara kawasan Timur Tengah,” jelas penghobi olahraga sepeda tersebut.
IBT Center sendiri merupakan kantor perwakilan dari provinsi maupun kabupaten yang ada di kawasan timur Indonesia. Tujuannya adalah untuk membantu mempercepat kemajuan daerah. Terletak di Garden Palace Hotel yang berada di tengah kota, IBT Center memiliki luas 1800 meter persegi,
Sementara itu, menyikapi bisnis perhotelan yang kian kompetitif, Max yang memiliki pengalaman puluhan tahun di industri ini mengatakan, hal yang bagus. Namun, industri hotel memiliki karakteristik tersendiri. Dia mengatakan, semua pihak yang terlibat harus terlihat keren. Tidak hanya secara visual, tetapi juga intelegensia.
Karena dengan hal itulah, hotel akan memiliki karakteristik tersendiri yang bisa dipilih oleh masyarakat. Hotel yang bisa bersaing tidak tergantung pada lama atau baru dibuatnya, akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana bisa melayani dengan baik,