Ibu-ibu dari Kemendikbud Tidak Mau Sembarangan Salurkan Hewan Kurban
Menurut Isney, warga Kampung Rancaranji, hanya rumah pinggir jalan kelihatan bagus di depannya. Namun, sebagian besar rumah warga Serang berbahan kayu dan bambu.
Begitu juga di Desa Ciinjuk. Masih banyak rumah yang berlantai tanah. Kamar mandi, tempat cuci baju dan piring jadi satu. Bahkan ada yang hanya ditutupi karung goni. Sementara di sampingnya ada kandang ayam maupun kambing.
Sebagian ibu-ibu DWP terharu, menangis, saat melihat ibu-ibu yang menggendong anak-anaknya, antusias untuk mendapatkan daging kurban.
"DWP Kemendikbud memang fokus memberikan bantuan bagi warga yang tidak mampu dan juga terkena musibah. Makanya kami memilih Banten sebagai tempat untuk menyalurkan hewan kurban yang totalnya 14 ekor (sapi 8, kambing 6)," ujar perwakilan dari DWP Kemendikbud Rina Andriani Maman Wijaya di Pandeglang, Banten.
BACA JUGA: Pendaftaran CPNS 2019: Pemda Ini Juga Usulkan Formasi Bidang Hukum
DWP, lanjutnya, sengaja tidak menyerahkan hewan kurban di daerah perkotaan, agar bantuan tersebut benar-benar terasa manfaatnya bagi masyarakat.
Hewan-hewan kurban ini, kata Rina, berasal dari anggota DWP dan juga sumbangan dari sejumlah pegawai Kemendikbud.
"Alhamdulillah, hewan kurban tahun ini, lebih banyak dari tahun sebelumnya. Mudah-mudahan hewan kurban ini bisa memberikan kebahagiaan pada warga yang kurang beruntung tersebut," ucapnya.