Ibu Ini Menangis di Kantor Polisi
jpnn.com - TARAKAN - Ibu kandung ZR, balita yang tewas setelah dianiaya perempuan yang diduga ibu angkat pada Jumat (24/6) di RT 4 Kelurahan Karang Rejo, mendatangi markas Polres Tarakan, Kamis (30/6) pukul 13.00 Wita kemarin.
Ibu kandung Zaskia yang berinisial Sy, datang ke Polres Tarakan meninggalkan tempat kerjanya tepatnya di sebuah warung makan di area camp di Sekatak, Kabupaten Bulungan.
Sy baru tiba lantaran baru mengetahui anaknya telah meninggal dunia. Sy tampil ke publik dengan mengenakan kacamata hitam. Kacamata ini dijadikan pelindung air matanya, setelah mengetahui anaknya meninggal dengan tak wajar.
Pada pukul 14.30 Wita, usai menjemput SK di Satreskim, Sy tak banyak bicara kepada media. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya baru tahu anaknya telah tiada. “Saya baru tahu, Mas, kalau anak saya sudah tidak ada,” ujar wanita ini dengan langsung meninggalkan halaman Polres Tarakan.
Kedatangan Sy ke Polres Tarakan untuk bertemu SK juga dibenarkan sumber terpercaya Radar Tarakan di Polres Tarakan. Di kesempatan tersebut Sy juga telah dimintai keterangannya oleh pihak penyidik untuk pengungkapan kasus anaknya ini.
Yang mengejutkan, ternyata ibu angkat yang masih diincar dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), bukan orang lain melainkan keluarga Sy sendiri. “Dia bilang yang ia titipkan anaknya itu adalah kelurganya. Ponakannya yang sengaja merawat anak ini untuk dijadikan pancingan agar dia bisa hamil,” jelas sumber tersebut.
Seperti diberitakan Radar Tarakan pada Sabtu (25/6) lalu, saat dilakukan visum dan autopsi tehadap jenazah Zaskia, banyak ditemukan luka lebam hingga menimbulkan darah membeku di dalam otaknya.
Ironisnya lagi, dari ujung kaki hingga kepala dipenuhi luka. Baik luka lama hingga luka baru, yang diduga telah dilakukan penyiksaan terus-menerus oleh pelaku. Jasad Zaksia telah disemayamkan di pemakaman Kampung Satu/Skip pada Selasa (28/6) pukul 16.00 wita, dengan hanya disaksikan beberapa personel Polres Tarakan. (eru/ash)