Ibu Kandung Politikus Demokrat Dibunuh, Sangat Sadis!
Warga lainnya yang melihat kejadian tersebut Adi. Pria 52 tahun ini pada pukul 15.30 WIB mendengar ada keributan. "Saya dengar orang teriak, saya keluar dan bertanya ada apa ni?, ternyata sumber suaranya dari rumah korban," ceritanya.
Saat itu kata dia, pembantu korban yang berteriak. Mengatakan ada pembunuhan di dalam rumah. "Saat itu pembantunya sudah menyelematkan diri, dan meminta bantuan kepada warga," ujarnya.
Lantaran mengetahui pelaku mengindap kelainan jiwa, warga tidak berani masuk ke dalam rumah korban. Warga hanya berupaya menghubungi pihak kepolisian. Sekitar pukul 16.00 WIB seorang polisi datang. Akhirnya, dia dan beberapa warga memberanikan diri masuk ke dalam rumah.
"Saat masuk ke dapur, korban nampak tengah menggerek (menggorok) leher ibunya, dan masih dalam keadaan memegang parang," kisahnya.
Pelaku baru melepaskan parang yang dipegang setelah diminta oleh abangnya. Menurutnya, abangnya tersebut memang ditakuti pelaku. "Abangnya minta parang dilepas, baru dia melepaskanya," tutup Adi.
Sementara warga lainnya, Ipeh, mengatakan, dua cucu korban berusia 5 dan 6 tahun menyaksikan langsung bagaimana korban meregang nyawa. Dua cucu korban sempat keluar rumah sambil berteriak. “Kalau tidak segera keluar, bisa-bisa keduanya menjadi korban,” ucap wanita berusia 36 itu.
Dijelaskannya, sebelum kejadian sadis tersebut antara pelaku dan korban sempat cekcok mulut. Pelaku sempat melontarkan ancaman akan membakar rumah. "Dia datang ke warung mau beli korek. Rupanya mau bakar rumah," ujarnya.
Masih cerita Ipeh, sebelumnya pelaku tidak menunjukkan gejala stres. Namun setelah lulus kuliah, kejiwaan Ana mulai terlihat terganggu hingga sekarang. Bahkan Ana sempat dipasung sebelum akhirnya dikurung ibunya dalam kamar.