Ibu Sebagai Sumber Awal Kemampuan Literasi
Oleh Dian Budiargo*jpnn.com - Kasihmu tiada berujung
Senantiasa memberi damai di hatiku
Engkau yang tak pernah penat untukku
Anakmu yang kadang mengabaikanmu
SETIAP 22 Desember selalu kita peringati sebagai Hari Ibu. Ada berbagai kegiatan untuk menyemarakkan Hari Ibu, misalnya dengan tampil berkebaya atau mengenakan busana tradisional layaknya Hari Kartini.
Namun, sejatinya makna Hari Ibu tidaklah sesederhana itu. Ibu adalah awal dari sumber informasi bagi anak-anaknya.
Ibu yang mengawal kita sejak dari dalam kandungan hingga melihat dunia. Ibu pula yang memberikan ajaran pertama tentang kehidupan, hingga menjadi bekal kita dewasa.
Ada hal hakiki dari peran seorang ibu yang kadang sering dilupakan, yaitu sebagai sumber literasi bagi kehidupan anak-anaknya. Tulisan yang berangkat dari perspektif literasi dan komunikasi ini pun saya persembahkan untuk kaum ibu.
The Oxford English Dictionary mendefinisikan literasi secara harfiah adalah kemampuan membaca dan menulis.
Adapun Alberta Education memberikan definisi literasi berarti bantuan bagi kita memahami dunia -mulai dari bangun hingga tidur lagi- dan selalu membuat makna di sekitar kita.
UNESCO (2010) memberikan pengertian bahwa literasi membantu mendorong pembangunan berkelanjutan, memungkinkan partisipasi yang lebih besar dalam pasar tenaga kerja, mengurangi kemiskinan, dan memperluas kesempatan hidup.