Ical Tidak Lagi Ketua Harian Setgab
Sekarang Jadi Wakil Ketua SetgabSelasa, 12 April 2011 – 08:08 WIB
"Kalau diekspose terus, setgab ini akan tercitra seolah -olah menguasai segalanya atau cenderung menyamai institusi -institusi formal negara. Ini nggak sehat," ingatnya.
Pengamat politik Yudi Latief mengatakan apapun modifikasi desain setgab, secara prinsipil tetap tidak mengolah prinsip -prinsip demokrasi yang baik. "Semua semangatnya hanya untuk mengamankan posisi kekuasaan," sindir Yudi usai launching bukunya yang berjudul Negara Paripurna : Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila di gedung parlemen, kemarin.
Menurut dia, pola setgab hanya dikenal di negara yang menganut sistem parlementer. Sedangkan, di negara yang menganut sistem presidensiil seperti Indonesia, presiden tidak menjadi perpanjangan tangan partai -partai politik. "Ini semacam distorsi dari sistem kenegaraan kita," katanya.