Ide Ketua MPR untuk Permudah Distribusi Logistik Saat Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong pemerintah mempertimbangkan membangun terminal pangan sebagai upaya menjamin kelancaran arus logistik dan distribusi selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah guna mencegah penularan Covid-19.
Hal ini diungkap Bamsoet merespons distribusi bahan pangan yang terhambat karena awak angkutan harus melakukan swakarantina selama 14 hari, terutama setelah mengantar barang ke wilayah yang tergolong zona merah Covid-19. Akibatnya mereka tidak bisa segera kembali mengangkut barang dari sentra produksi ke pasar
"Saya mendorong pemerintah perlu berkoordinasi antarpemangku kepentingan dan melakukan kajian soal skala keekonomian guna mewujudkan terminal pangan yang dapat menjadi solusi dalam memudahkan pengusaha logistik mendistribusikan bahan pangan," katanya, Jumat (24/4).
Bamsoet meminta supaya sebelum membangun terminal pangan, pemerintah perlu mencari lokasi strategis yang dapat memudahkan akses dan distribusinya dengan menggandeng pihak-pihak terkait.
Oleh karena itu, dia mendorong pemerintah agar terminal pangan disiapkan di tiap provinsi atau wilayah, baik di sentra produsen maupun daerah sasaran pengangkutan. "Ini mengingat terminal pangan akan menjadi zona netral penyediaan barang dan pengangkutan," kata mantan ketua DPR yang karib disapa Bamsoet itu.
Sisi lain, Bamsoet memandang perlunya perbaikan dan pembaharuan terhadap data masyarakat penerima bantuan sosial (bansos). Dia mendorong lemerintah melakukan update data penerima bansos setiap harinya, dan melakukan validasi terhadap data tersebut."Sehingga dapat memastikan target penerima bansos tepat sasaran," tegasnya.
Ia meminta pemerintah mengevaluasi perihal pendataan penerima dan proses pendistribusian bansos, karena hingga saat ini masih ada penerima yang tidak tepat sasaran.
"Mendorong agar pemerintah transparan dalam mendata dan melakukan pendistribusian bansos, serta terus melakukan koreksi atau perbaikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas data penerima bansos yang tepat sasaran," kata dia. (boy/jpnn)