Ide Presiden Jokowi untuk Genjot Pemulihan Ekonomi ASEAN di Masa Pandemi

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sudah membangun fondasi kuat sebagai sebuah komunitas selama lima dekade terakhir.

Berbicara dalam telekonferensi rapat pleno KTT ke-36 ASEAN, Jumat (26/6), Jokowi menilai fondasi itu cukup untuk dijadikan bekal dalam menghadapi masa sulit akibat pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19).

“Ada dua hal yang menurut saya harus kita lakukan. Pertama, kita harus percepat pemulihan ekonomi ASEAN," kata Jokowi melalui telekonferensi di Istana Bogor, Jumat (26/6).

Sebelumnya Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2020 ini lebih rendah ketimbang perkiraan sebelumnya, yakni dari -3 persen menjadi -4,9 persen. Kondisi itu menyebabkan ekonomi dunia terpuruk, bahkan menjadi yang terburuk sejak era The Great Depression pada 1930-an.

Oleh karena itu Jokowi memandang seluruh negara ASEAN harus bekerja keras agar ekonomi tumbuh kembali lebih cepat. Menurutnya, konektivitas menjadi kunci penting untuk mendorong ASEAN travel corridor.

"Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor. Namun demikian, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN travel corridor," ungkapnya. 

Meski demikian, Jokowi menyadari aturan travel corridor harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat. "Terukur dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," tambahnya.

Jokowi menambahkan, ASEAN travel corridor tidak hanya penting bagi pemulihan ekonomi, tetapi juga untuk menunjukkan arti strategis komunitas perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara itu di mata dunia.