Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Idealnya Jumlah Parpol di Indonesia Tidak Lebih dari Enam

Rabu, 15 Juli 2015 – 12:25 WIB
Idealnya Jumlah Parpol di Indonesia Tidak Lebih dari Enam - JPNN.COM

PENGAMAT politik dari CSIS Dr Philips Vermonte mengemukakan perbaikan kehidupan berdemokrasi di Indonesia mensyaratkan jumlah partai politik idealnya tidak lebih dari enam parpol.

Hal tersebut dikatakan Philips Vermonte menjawab pertanyaan dalam kuliah umum yang disampaikannya di Universitas Melbourne hari Selasa (14/7/2015) malam. Seorang peserta menanyakan apakah jumlah partai yang ikut dalam pemilu legislatif di tahun 2014 tidak terlalu banyak.

Atas undangan Asia Institute di Universitas Melbourne, Vermonte yang juga Kajian Politik dan Hubungan Internasional lembaga pemikir CSIS, membawakan kuliah umum berjudul: The State of Democracy in Indonesia: What Lies Ahead? (Keadaan Demokrasi di Indonesia: Apa Masalah ke depannya?).

Dalam paparannya, Vermonte menjelaskan kehidupan demokrasi di Indonesia utamanya mengenai beberapa pemilihan umum baik pileg maupun pilpres sejak jatuhnya Presiden Soeharto di tahun 1998.

Idealnya Jumlah Parpol di Indonesia Tidak Lebih dari Enam
Dr Philips J Vermonte, Kepala Kajian Politik dan Hubungan Internasional CSIS dalam kuliah umum di Melbourne.

Menurut Vermonte, sampai dengan Pemilu 2014, Indonesia sudah melewati berbagai tantangan yang ada, dan berada dalam suasana demokrasi yang cukup baik.

"Indonesia sudah berhasil melaksanakan pemilu dengan baik, meskipun banyak tantangan dari sisi penyelenggaraan. Media massa juga merupakan salah satu yang paling bebas di dunia. Ekonomi pun tumbuh baik," kata Vermonte.

Menjelaskan mengenai mengapa pemilu berlangsung dengan baik, Vermonte menyebutkan adanya tiga faktor.

PENGAMAT politik dari CSIS Dr Philips Vermonte mengemukakan perbaikan kehidupan berdemokrasi di Indonesia mensyaratkan jumlah partai politik idealnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA